Segala sesuatu tentang Batam dan Kepri, dilihat dari gambar-gambar yang bisa lebih mudah dimengerti, dipahami dan dinikmati

Belakang Padang, Sang Pulau Penawar Rindu

Melihat namanya, ternyata banyak juga yang berpikir kalau Belakang Padang itu berada di Sumatra Barat, di dekatnya Padang. Kenyataannya, Belakang Padang adalah sebuah pulau yang tidak jauh dari Batam. Pulau ini dikenal dengan sebutan Pulau Penawar Rindu.
Tulisan besar Selamat Datang di Kec. Belakang Padang - Pulau Penawar Rindu
Tulisan besar "Selamat Datang di Kec. Belakang Padang - Pulau Penawar Rindu Kota Batam" menyambut pengunjung di dekat pelabuhan Belakang Padang
Selain nama sebuah pulau, Belakang Padang juga menjadi nama salah satu kecamatan di Kota Batam yang terdiri dari beberapa kelurahan dan meliputi sekitar 100an pulau kecil disekitarnya. Pulau Belakang Padang berbatasan langsung dengan Singapura, tak heran jika cuaca cerah kita bisa melihat gedung-gedung penkar langit Singapura dari pulau ini.
Pemandangan Singapura dari Pelabuhan Belakang Padang
Pemandangan Singapura dari Pelabuhan Belakang Padang
Dari Pelabuhan Sekupang, dibutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan Pancung untuk sampai ke Belakang Padang. Satu orang cukup membayar 15 ribu rupiah sekali jalan, atau bisa juga menyewa satu pancung sekitar 200 ribuah per unit sekali jalan.
Deretan Pancung dan Pompong di Pelabuhan Belakang Padang
Deretan Pancung dan Pompong di Pelabuhan Belakang Padang
Dataran Lang-lang Laut di dekat Pelabuhan Belakang Padang
Dataran Lang-lang Laut di dekat Pelabuhan Belakang Padang
Seperti ini ketika "berlayar" menuju dan dari Belakang Padang
Seperti ini ketika "berlayar" menuju dan dari Belakang Padang
Salah satu sudut Belakang Padang
Salah satu sudut Belakang Padang dengan Rumah Panggungnya
Pancung yang diparkir menunggu penumpang
Pancung yang diparkir menunggu penumpang
Deretan sepeda motor di Pelabuhan Belakang Padang
Deretan sepeda motor di Pelabuhan Belakang Padang, rata-rata tanpa spion

Yang cukup terkenal dari pulau Belakang Padang adalah kulinernya, misalnya mie lendir, teh tarik, prata ataupun makan melayu lainnya. Tentu saja juga ada makanan lain yang enak-enak. Rugi jika ke Belakang Padang tanpa kulineran...

Banyak warga di Belakang Padang yang tinggal di pinggir laut dengan mendirikan rumah panggung. Selain motor dan becak, warga Belakang Padang menggunakan pancung atau pompong (kapal kayu kecil) untuk transportasinya.
Pancung, salah satu transportasi di Belakang Padang
Pancung, salah satu transportasi di Belakang Padang
Deretan rumah panggung di Kampung Bugis Pasir Putih
Deretan rumah panggung di Kampung Bugis Pasir Putih
Event tahunan yang digelar di Belakang Padang cukup banyak, mulai dari perayaan 17 Agustus dengan lomba balap pancung/kapal layar, dragon boat hingga tahun baru. Pasti ramai kalau ada event-event ini...
Pelantar... melaui jalan ini kita bisa bersilaturahmi ke tetangga di Belakang Padang
Pelantar... melaui jalan ini kita bisa bersilaturahmi ke tetangga di Belakang Padang
Itulah Pulau Belakang Padang, Sang Pulau Penawar Rindu... dan pastinya memang akan memunculkan kerinduan jika sudah lama tidak berkunjung ke pulau ini... 😊

2 comments

Wah...fotonya keren-keren, jadi pengen ke Belakang Padang

Liat foto-foto ini jadi pengen balik lagi:( Rindu serindu rindunya


EmoticonEmoticon